26 Mei 2023

Latar Belakang Masjid Al-Muhajirin

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya : “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut kepada siapapun selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk” (Q.S. At-Taubah : 18).

Memakmurkan masjid mempunyai pengaruh positif bagi pembinaan ummat dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat dan negara. Oleh karenanya setiap muslim harus ikut berperan dalam kemakmuran masjid sebagaimana firman Allah diatas.

Masjid AL-MUHAJIRIN merupakan salah satu masjid yang berada dalam lingkup Wilayah Desa Sumberjaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi – Provinsi Jawa Barat tepatnya berada di Perum Puri Cendana Blok E RW. 012 Desa Sumberjaya Kec. Tambun Selatan Kab. Bekasi, yang merupakan tempat ibadah ditengah-tengah padat penduduk. Karena posisinya tersebut Masjid AL-MUHAJIRIN memiliki peran yang penting karena selain sebagai tempat ibadah warga disekitarnya juga menjadi tempat ibadah bagi para Musafir yang kebetulan lewat di lokasi tersebut.

Masjid AL-MUHAJIRIN dibangun pada tahun 2000 diatas tanah fasum Perumahan Puri Cendana Blok E, dan pada saat ini keadaan serta fasilitas dan sarana ibadah sudah kurang memadai, karena bangunan berusia lebih dari 20 tahun, selain itu jumlah jamaah yang beribadah di Masjid AL-MUHAJIRIN terus berkembang pesat terutama pada saat Ibadah Jumat dan Hari Raya.

Seperti telah kita pahami bersama bahwa sejak zaman Rasulullah Muhammad SAW, masjid bukan hanya tempat ibadah tetapi merupakan pusat kegiatan yang berdimensi luas. Ketika Rasulullah SAW dan para sahabatnya Hijrah dari Mekkah ke Madinah, beliau singgah di suatu tempat yang dikenal dengan Quba. Disinilah Rasulullah membangun sebuah Masjid yang diberi nama Masjid Quba. Begitu juga ketika sampai di Madinah Rasulullah membangun Masjid Nabawi. Ini semua menunjukan bahwa Masjid memiki kedudukan yang sangat penting bagi kaum muslimin.

Di zaman Rasulullah SAW, masjid menjadi sarana untuk memperkokoh iman para sahabatnya. Disamping itu, masjid juga digunakan sebagai sarana peribadatan dan tempat mengkaji ajaran Islam. Rasulullah SAW menjadikan Masjid sebagai sentral ilmu pengetahuan. Dari Masjid-lah Rasulullah membina masyarakat baru Madinah. Ahlu Suffah adalah mereka yang banyak mengambil manfaat dari ajaran Rasulullah SAW. Disamping mereka tinggal dibagian belakang masjid mereka juga sangat tekun menghafal hadist-hadist Rasulullah SAW. Abu Hurairah r.a. adalah salah seorang dari ratusan Ahli Shuffah yang banyak meriwayat hadits dibandingkan sahabat lainya. Tradisi menjadikan Masjid sebagai pusat ilmu pengetahuan diteruskan oleh para Ulama Muslimin dalam mengembangkan Risalah Islam setelah wafatnya Rasulullah SAW.

Di era modern sekarang ini kita harus mampu memakmurkan Masjid. Memakmurkan Masjid mempunyai dua pengertian. Hissi dan Maknawi. Hissi berarti membangun Masjid secara fisik, membersihkanya, melengkapi sarana wudhu dan yang lainya. Sedangkan memakmurkan Masjid secara Maknawi adalah meramaikan Masjid dengan shalat berjama`ah, membaca Al-quran, i`tikaf, dan ibadah lainya dan yang tidak kalah penting adalah menjadikan Masjid sebagai pusat kegiatan dan pengembangan masyarakat.

Disamping itu kita harus bisa memposisikan Masjid sebagai wadah pemersatu kaum muslimin. Menghidupkan kembali peranan Masjid dengan segala macam aktivitas yang telah kita paparkan diatas yang dahulu telah terbukti membawa kaum muslim pada puncak peradaban besar. Dalam rangka melayani ibadah jamaah menjadi lebih baik maka dibentuklah YAYASAN WAKAF AL-MUHAJIRIN PURI CENDANA BEKASI sebagai lembaga penggerak kemakmuran Masjid Al-Muhajirin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar